siang itu matahari bersinar dengan teriknya, diujung jalan yang berdebu seekor keledai berjalan lambat terseok-seok, dipunggungnya tertambat sejumlah karung membebani langkah kakinya, semakin lama semakin berat keledai itu melangkah memikul beban berat milik tuannya agar sampai ketempat tujuan. Tanpa peduli akan beban berat si keledai, seorang berjalan disebelah keledai dengan baju yang sudah basah kuyup oleh keringat dengan erat memegang sebatang rotan, ketika keledai itu berjalan melambat karena lelah dan beratnya beban, lalu bak..buk..bak..buk..tanpa rasa belas kasihan dia memukul bokong keledai agar terus berjalan. seakan tak memberi waktu buat si keledai untuk ambil nafas, atau minum apalagi makan, yang dia tau dia harus berjalan dan berjalan dan tidak boleh melambat,sesaat keledai itu mempercepat jalannya tetapi tidak lama kemudian melambat lagi, dia tidak pernah tau berapa banyak waktu yang dimilikinya, dia juga tidak pernah tahu kemana tujuannya. bagusnya dia tidak pernah memikirkannya apalagi mempertanyakanya. pelan-pelan wajah keledai itu berubah menjadi wajah seseorang dan samar-samar berubah menjadi wajah yang mirip wajah saya, dan pelan-pelan juga seseorang yang berjalan disebelah keledai berubah menjadi wajah saya, lalu pelan-pelan saya ambil cermin dan melihat didalamnya wajah saya berubah menjadi rupa keledai yang memegang rotan untuk memukul bokong saya sendiri, lalu pelan-pelan wajah keledai itu berubah menjadi wajah anda dan secara perlahan-lahan pula wajah seseorang yang memukul bokong keledai itu berubah menjadi wajah anda, lalu pelan pelan anda mengambil cermin.
dan jalan yang hendak dilalui keledai itu semakin lama semakin sempit dan terjal sehingga semakin sulit untuk dilalui tanpa melukai kaki keledai, semakin tidak peduli seseorang disebelah keledai semakin bernafsu memukulkan rotan ke bokong keledai agar segera sampai ketempat nafsunya ditambatkan, ketempat semua angan-angannya digantungkan, ketempat yang sangat gelap dan gulita. hanya dia yang tahu dimana dan nama tempat itu, itulah tempat kekal dimana semua harapan dan kaulnya diucapkan dihayati dengan mata terpejam dengan hati yang sedingin air mendidih. selamat hari guru kawanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar