Selasa, 27 September 2016

menumbuhkan kreatifitas atau membunuh kreatifitas

Ketika semua diseragamkan
Baju yang kita pakai selalu seragam dengan yang teman lain dalam satu institusi, bahkan sepatupun dibuat seragam. Ada kebijakan baru yang dilaksanakan di sekolah saya yaitu kegiatan literasi yang saya terjemahkan sebagai kegiatan membiasakan diri membaca buku. kegiatan ini berlaku untuk siswa maupun guru, tetapi pada kenyataannya sebagian besar siswa melaksanakan dan sebagian kecil guru dan karyawan belum melaksanakan. Dalam pelaksanaan literasi ini yang kami lakukan adalah menyediakan waktu 15 menit sebelum pelajaran dimulai, semua anak diwajibkan menyediakan buku sebagai bahan bacaan dan diwajibkan membaca selama 15 menit dan pada akhirnya diwajibkan pula menuliskan ringkasan isi yang mereka baca.
Apakah kegiatan ini memberikan hasil yang nyata, kiranya pertanyan itu sangat susah untuk dijawab, apakah kegiatan ini memberikan manfaat, itupun sangat mustahil saya jawab, apakah kegiatan ini memerikan perubahan, nah kalau pertanyaan ini saya mampu memberikan jawaban. Jawabannya yak memberikan perubahan. Seberapa besar perubahan itu silahkan anda mengira-ira sendiri, sedangkan dua pertaanyaan diatasnya saya tidak mampu memberikan jawaban yang dapat memuaskan anda, biarlah jawaban saya hanya untuk saya pribadi tidak perlu kita perdebatkan.
ketika kebiasaan membaca bukupun harus kita seragamkan waktunya ataupun bahan bacaannya, menurut saya hal itu sungguh-sungguh membutuhkan tenaga dan perhatian yang ekstra besar untuk mendapatkan hasil yang besar. ketika kegiatan kewirausahaan dan ketrampilan kita seragamkan, apakah yang hendak kita cetak dengan pelajaran itu.
ketika semua kegiatan kita buat seragam, apa yang terlintas dibenak anda..

tax amnesty pripun to mas