Selasa, 15 Juli 2008

Ketika Buku Elektronik menjadi mahal

Buku elektronik terbitan dinas pendidikan yang dapat diunduh dari internet merupakan suatu ide yang cemerlang, ketika banyak orang mulai mencoba menggunakannya pasti ada banyak masalah yang akan muncul, seperti yang dimuat di koran suara merdeka hari ini, ada seorang guru yang mencoba mengunduhnya dari internet, maka beliau pergi ke warnet dan mencoba mengunduhnya (saya tidak tahu kenyataannya) sewa warnet perjam Rp 6000,- biaya cetak perlembar Rp 1.500,- total dia keluarkan Rp 185.000, untuk satu exemplar buku bahasa inggris kelas 9, sungguh harga yang tidak masuk akal. itu belum transport dia dari rumah ke warnet. seandainya dia butuh 5 buku mungkin gaji dia satu bulan habis buat beli buku semua.
hal ini yang harus disikapi oleh pemerintah khususnya dinas pendidikan jangan sampai suatu saat nanti ada yang mengeluh tentang mahalnya buku pelajaran gara-gara salah urus. Seandainya untuk sekolah yang tidak mempunyai sambungan internet dibagikan dalam bentuk soft copy dalam bentuk cd atau yang lain, itu hanya salah satu bentuk penyelesaian sehingga pihak sekolah bisa mencetak sendiri dan memperbanyaknya.